Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul melaporkan pada 2022 produksi bawang merah lebih dari 11 ribu ton atau 52% dari total produksi bawang merah di Yogyakarta. Adapun produksi bawang merah tersebar di 3 kecamatan antara lain Imogiri, Sanden, dan Kretek.
“Bawang merah pasir pantai di Sanden rata-rata mulai ditanam di awal bulan Maret, atau sebulan sebelum awal tanam lahan sawah di kecamatan lain,” kata Penyuluh Petani Lapang (PPL) di BPP Kecamatan Sanden, Sumarjono.
Sumarjono menyampaikan bahwa akhir Februari mulai ditanam bawang merah pasir pantai seluas 5 hektare. Pertanaman ini diprediksi pada minggu pertama Maret bisa mencapai 33 hektare yang tersebar di 2 desa, yaitu Srigading dan Gadingharjo.
“Rencananya bawang merah ini akan dipanen menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri karena seringkali petani bisa mendapatkan harga yang bagus,” lanjutnya.
Salah satu petani di Desa Srigading, Edi, menyampaikan bahwa bawang merah lahan pasir pantai tidak terlalu terikat dengan pola tanam karena lahan hanya digunakan untuk komoditas tertentu seperti cabai dan bawang merah. “Saya sudah tanam lahan seluas 7.500 m2 dengan perkiraan produksi sekitar 9 ton di pertengahan Maret dan siap ikut memenuhi kebutuhan di awal bulan puasa,” Ujar Edi.
Sementara itu, anggota Kelompok Tani Manunggal, Wardoyo mengatakan saat ini para petani sudah selesai olah lahan dan akan mulai tanam di akhir bulan Februari.
“Saya baru tanam di minggu kemarin dan anggota yang lain juga akan tanam di minggu ini. Rencananya panen 10 hari sebelum Idul Fitri biar dapat harga bagus,” ucap Wardoyo.
Wardoyo mengungkapkan bahwa penanaman di lahan berpasir bisa dilakukan 3 kali dalam setahun. Hal ini menunjukkan potensi produksi bawang merah di Bantul yang cukup besar dan siap memenuhi kebutuhan bawang merah nasional.
“Di lahan pasir pantai biasa tanam bawang merah 3 kali setahun, tapi sebenarnya bisa saja kalau mau tanam 4 kali setahun,” pungkas Wardoyo.