Kalimat tersebut tidak berlebihan mengingat saat ini para kelompok tani di Kecamatan Cimenyan Bandung telah menanam bawang merah seluas 300 hektar yang berpotensi menghasilkan bawang merah konsumsi lebih dari 3.000 ton pada pertengahan sampai akhir April.
Hal ini terungkap pada kunjungan Direktur Perbenihan Hortikultura, Dr. Inti Pertiwi Nashwari, SP, MSi, dalam rangka monitoring ketersediaan komoditas strategis ke kelompok Tani Tri Cipta di Kec. Cimenyan Kab. Bandung (Sabtu 25 Februari 2023).
Ujang Margana dari Kelompok Tani Tricipta menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Direktorat Jenderal Hortikultura pada kegiatan komitmen para champion bawang merah untuk penyediaan dan kesiapan stok di bulan Ramadhan 2023 yang dilaksanakan akhir tahun lalu, para champion diminta untuk melakukan penyesuaian pola tanam bawang merah agar pada saat bulan suci ramadhan bawang merah dapat tersedia di pasar dalam jumlah cukup dan harga yang terjangkau.
Dalam mengatur pola tanam yang disesuaikan untuk mendapatkan hasil panen di bulan Ramadhan, kelompok tani Tricipta menghitung mundur pertanaman bawang merah di areal lahannya. Bawang merah memiliki masa tanam 60 hari sampai panen, atau bahkan bisa 50-55 hari jika menggunakan mulsa. Sehingga tepat jika kelompok tani Tricipta menanam pada awal sampai pertengahan bulan Februari untuk mendapatkan hasil panennya mulai pertengahan bulan April.
Kelompok tani Tricipta sangat optimis bahwa bawang merah yg dimilikinya pada panen bulan April nanti mampu mencukupi kebutuhan pasar yang biasa dipasok setiap hari oleh kelompok tani Tricipta.
“Kami biasa memasok ke pasar induk Kramat Jati, Caringin dan Cibitung tidak kurang dari 18 ton setiap hari. Belum lagi pasar-pasar kecil lainnya di sekitar kabupaten dan kota Bandung. Saya yakin bulan Ramadhan sampai lebaran nanti pasokan bawang merah dari Cimenyan akan banjir di pasar dan harga stabil” tambah Ujang Marjana.
Inti meyakini apa yang disampaikan oleh Ujang Margana karena selama menjadi mitra Ditjen Hortikultura, kelompok Tani Tricipta sebagai champion andalan merupakan kelompok tani yang memiliki komitmen tinggi dalam membantu pemerintah untuk mengamankan pasokan bawang merah di wilayah Bandung dan Pasar Induk Kramat Jati.
“Saya mengenal kang Ujang ini sejak tahun 2017, beliau sudah menjadi mitra Kementerian Pertanian dan selalu siap apabila Kementerian Pertanian membutuhkan pasokan bawang merah di saat harga sedang tinggi di pasar. Beliau juga selalu menjalankan komitmennya dan mengikuti setiap arahan yang disampaikan oleh Kementan”. disampaikan Inti.
Monitoring yang dilaksanakan serentak oleh pejabat dan staf Direktorat Jenderal Hortikultura di 48 kabupaten sentra produksi bawang merah dan cabai merah pada akhir minggu ini merupakan arahan langsung Dr. Ir. Prihasto
Setyanto, MSc, Direktur Jenderal Hortikultura, menindaklanjuti perintah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memastikan bahwa tidak ada masalah dalam ketersediaan maupun harga dari komoditas hortikultura yang dikenal seksi ini.
“Segera turun ke 48 kabupaten/kota sentra produksi cabai merah dan bawang merah dalam akhir minggu ini sesuai dengan pembagian wilayahnya. Di lapangan, laksanakan monitoring sentra produksi bawang dan cabai. Lakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten/kota. Buat berita, vlog, twitter, instagram, medsos lainnya. Ambil foto-foto yg bagus dan siapkan laporannya” demikian disampaikan Prihasto pada saat mengarahkan seluruh pejabat dan staf Ditjen Hortikultura yang akan turun ke lapangan.