Banyuwangi — Percepatan gaung bawang putih semakin nyata dengan bertambahnya calon sentra baru di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur.
Dengan luasan 116 ha berlokasi di Desa Taman Sari, Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono merasa terharu dengan suksesnya CV Sinar Padang Sejahtera melaksanakan amanat RIPH sesuai Permentan 38 tahun 2017. Ketentuan ini mewajibkan importir menanam 5 persen dari kuota impor yang diajukan.
“Saya pertama kali datang ke sini dikawal Direktur STO (Sayuran dan Tanaman Obat). Saya terharu, bangga, melalui medan yang cukup kuat ternyata berhasil. Pak Camat, Danramil, Dinas dan BPTP mohon ini didukung, dipandu. Ini adalah regulasi untuk memproduksi”, ucap Spudnik Sujono saat menerima pertanyaan wartawan nasional pada (22/2) lalu.
Disebutkan oleh Dirjen bahwa selama ini Indonesia kerap mengimpor. Tiap tahun Indonesia mengimpor sebanyak 500.000 ton. Produksi dalam negeri selama ini baru mampu menghasil 20.000 ton. Dengan dibukanya regulasi wajib tanam ini akan menggairahkan produksi bawang putih lokal.
“Ini saya masih terkaget-kaget karena selama ini selalu impor. Produksi kita 20 ribu ton. Impor tiap tahun 500 ribu ton”, lanjut Dirjen.
CV Sinar Padang Sejahtera sendiri sebagai importir tanam tidak kalah terkejutnya. Tanah di Desa ini sedemikian subur untuk ditanami bawang putih. Dari kejauhan terlihat jelas hamparan bawang putih tumbuh subur tanpa kendala.
“Produksinya sudah di luar ekspektasi kita. Kami juga terkejut. Tanah di sini sedemikian suburnya. Dari jatah impor 10.000 ton yang seharusnya menghasilkan 500 ton produksi, ternyata ini diperkirakan dapat menghasilkan 2000 ton bawang putih basah dalam satu kali panen. Bila dihitung dalam satu tahun maka total produksi 4000 ton. Artinya kami merealisasikan 40 persen dari yang seharusnya 5 persen saja”, ucap Ferry Mulyono, Direktur Penjualan.
CV Sinar Padang terbukti mampu menanam varietas lokal Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning. Terhadap kebutuhan bibit lokal ini, pihaknya tidak merasa kesulitan untuk mendapatkan varietas lokal.
“Kami 100% pakai varietas lokal. Bibit selalu ada”, lanjutnya.
Panen perdana dijadwal pada bulan depan. Sebagian hasil panen akan dijadikan bibit.
“Panen perdana 4 Maret mendatang. Nantinya hasil produksi akan dipilah, ada yang dijas=dikan bibit dan ada yang didistribusikan ke berbagai daerah”, tambahnya.
Dengan suksesnya pertanaman di Banyuwangi ini maka menambah daftar sentra bawang putih nasional. Sebelumnya Ditjen Hortikuktura sudah mendata 4 kabupaten sentra, di antaranya Temanggung, Karanganyar, Magelang dan Sembalun. Masuknya Banyuwangi dalam daftar baru ini memperkuat komitmen swasembada bawang putih tahun 2019 nanti. (Dsy)
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah
leaflpet-bubur-bordo_watermarkDownload
Read more