Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan sejumlah bantuan pertanian terdiri dari benih dan alat mesin pertanian ke Sukabumi, Kamis (21/2). Selain pemberian sejumlah ternak dan benih jagung, dirinya juga memberikan bantuan benih hortikultura di depan lebih dari 10 ribu petani dan santri milenial.
Kementerian Pertanian memberikan sejumlah bantuan pengembangan kawasan hortikultura terdiri dari bawang merah 20 ha, sayuran 40 ha, aneka cabai 50 ha, tanaman Obat 25 ha, florikultura 1.300 m2, mangga 10 ha, manggis 35 ha, pisang 90 ha. Selain diberikan bantuan benih mangga 500 pohon, durian 500 pohon, manggis 500 pohon dan benih aneka sayuran 150 paket.
Pada kesempatan tersebut turut diserahkan fasilitasi pasca panen dan pengolahan cabai dan bawang 1 unit dan hortikultura lainnya 2 unit. Termasuk di dalamnya satu unit bantuan pemasaran. Khusus Kabupaten Sukabumi, Amran menaikkan alokasi anggaran pertanian yang semula pada 2018 sebesar Rp 40 miliar, ditingkatkan menjadi Rp 83 miliar.
Amran memaparkan Indonesia merupakan negara eksportir manggis, dengan peringkat ke – 5 dunia sebagai negara produsen manggis setelah India, China, Kenya, dan Thailand. Sekitar 25 persen produksi manggis diekspor ke beberapa negara seperti ke China, Hongkong, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, Amerika, Australia, Prancis, Belanda dan lainnya.
Melansir data BPS, volume ekspor manggis pada 2018 sebesar 38.830 ton, naik 324 persen dibandingkan 2017 yang hanya 9.167 ton. Sedangkan nilai ekspor 2018 tersebut mencapai Rp 474 miliar naik 778 persen dibandingkan 2017 Rp 54 miliar.
“Ini merupakan peningkatan yang sangat besar. Kami membuat akses langsung pasar dari Indonesia ke China, Hongkong dan berbagai negara tujuan lainnya. Dulu transit dulu ke Malaysia, baru ke negara tujuan ekspor. Itu poin pentingnya. Artinya apa? Kesejahteraan petani meningkat karena nilai tambah dinikmati petani,” demikian papar Amran saat melepas ekspor 92 ton manggis ke China senilai kurang Rp 2,76 miliar.
Lebih lanjut Amran menekankan bahwa sektor pertanian tidak hanya mencakup komoditas padi dan jagung. Akan tetapi sektor pertanian mencapai 460 komoditas. Hal ini masing – masing membutuhkan perhatian.
Menilik data BPS, sambung Amran, hasil kerja keras Kementan dalam mengurus sektor pertanian yakni ekspor komoditas pertanian secara keseluruhan dari 2016 hingga 2018 naik 29 persen. Nilai ekspor 2016 sebesar Rp 384,9 triliun, sementara pada 2018, angkanya naik menjadi Rp 499,3 triliun.
“Kemudian hal menarik jarang terekspor yakni kurun waktu empat tahun terakhir, produk domestik bruto (PDB -red) sektor pertanian terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Tahun 2014 sebesar Rp 906,1 Triliun dan di 2018 meningkat menjadi Rp 1.460 triliun, sehingga naik kurang lebih Rp 470 sampai Rp 500 triliun,” beber Amran.
Menurutnya, akumulai kenaikan PDB sektor pertanian 2014 hingga 2018 yakni Rp 1.370 triliun, lebih dari separuh APBN per tahun. Dengan demikian terjadi kenaikan PDB sektor pertanian sangat tajam selama pemerintahan Jokowi – JK.
“Ini kenaikan yang luar biasa, kenaikan yang sangat tajam yang dilakukan pemerintah terhadap petani. Ini yang harus diketahui publik. Jangan dipersepsikan bahwa pertanian itu cuma beras, jagung. Di situ persoalannya. Padahal ada 460 komoditas pertanian,” tegas Amran.
Sukabumi tercatat sudah beberapa kali mengekspor produk hortikultura. “Sudah banyak kami ekspor. Manggis dan bunga potong. Seperti hari ini kita ekspor 92 ton manggis ke China. Ke depan kami akan terus dorong ekspor,” jelas Bupati Sukabumi, Marwan Hamami.
Marwan meyakini perlunya pengembangan hortikultura, seperti buah dan sayur. “Bunga potong akan kami ekspor ke Korea di April dengan petani Sukabumi. Tanaman dracaena juga sudah diekspor beberapa kali ke beberapa negara. Kami juga sudah dua kali festival durian yang kualtasnya tidak kalah dengan musangking.”
Banyaknya bantuan yang diberikan kementan kepada Sukabumi diyakini akan meningkatkan produksi. “Jelas naik terus kita. Padi dan manggis naik terus. Mulai dengan bantuan traktor, benih, pupuk akan meningkatkan. Petani dengan ditunjang kebijakan pemerintah mengenai harga tadi, jangan sampai turun,” ujar Marwan optimistis.
Turut hadir anggota DPR RI, Dewi Asmara mengakui keberhasilan pembangunan sektor pertanian di pemerintahan Jokowi – JK. Menurutnya dari capaian produksi dan ekspor, kinerja pertanian semakin membaik.
“Kinerja pertanian di Sukabumi pun semakin lama semakin baik. Ini yang harus kita syukuri. Petani Sukabumi pada sejahtera,” akuinya.
Terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi optimis ekspor hortikultura khususnya manggis. Sesuai arahan menteri Andi Amran sulaiman untuk mendorong ekspor, upaya yang dilakukan yakni mendorong kawasan sentra manggis terbesar yakni Jawa Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur, Bali, NTB maupun Banten meningkatkan kualitas mutu manggis dan registrasi kebun. Bantuan bibit manggis 2019 sebanyak 2019 sekitar 211 ribu batang.
Suwandi menerangkan, bersama Badan Ketahanan Pangan membina packaging house sehingga memenuhi standar ekspor. Bibit manggis pun sudah disiapkan dalam jumlah besar,” jelasnya.
“Ini dokumen ekspor benih hortikultura pun tidak lagi berhari-hari atau berbulan bulan, sangat cepat, hanya 3 jam bila dokumennya clear and clean. Ini terobosan yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menggenjot ekspor dan investasi,” sambungnya.
Penulis : Desy