Pembangunan hortikultura nasional memiliki misi membangun daya saing dan meningkatkan peran pertanian nasional dalam percaturan perekonomian. Kementerian Pertanian menetapkan arah kebijakan pembangunan hortikultura tahun 2020-2024 guna meningkatkan daya saing hortikultura melalui peningkatan produksi, produktivitas, akses pasar dan logistik didukung sistem pertanian modern yang ramah lingkungan, serta mendorong peningkatan nilai tambah produk untuk kesejahteraan petani.
Dengan demikian pembangunan produksi, rantai pasok dan kelembagaan tani diwujudkan dalam kesatuan utuh yang berkelanjutan. Sehingga kesuksesan pembangunan hortikultura nasional sangat ditentukan oleh sinergisitas berbagai pihak di tingkat pusat dan daerah.
Dalam pelaksanaan Jambore Hortikultura yang berlangsung 2 – 4 Desember 2022, Direktorat Jenderal Hortikultura melaksanakan Lelang Produk Hortikultura. Kegiatan ini merupakan kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana alam di Kabupaten Cianjur yang terjadi beberapa minggu yang lalu.
“Antusiasme peserta lelang sangat meriah ketika lelang dilaksanakan. Ada pun komoditas yang dilelang antara lain koleksi Aglaonema Greg Hambali, Buah Naga Kuning, Mamey Sapote, Anggrek Phalaenopsis, Tabulampot Sawo Manila, Durian Musang King, Crystoperma macrotum, dan masih banyak produk hortikultura lainnya,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto saat menutup acara, Minggu (4/12).
Pelaksanaan lelang ini berhasil menjual 26 produk hortikultura dengan total hasil lelang sebanyak Rp. 229.500.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Selanjutnya dana yang terkumpul akan disalurkan kepada korban bencana gempa bumi Kabupaten Cianjur melalui lembaga KitaBisa.
´”Mengetahui lelang ini bertujuan untuk kemanusiaan, masyarakat antusias untuk berpartisipasi dalam lelang. Hasil Lelang produk hortikultura untuk donasi Bencana Cianjur telah terkumpul sebanyak Rp 229.500.000. Semoga dari hasil lelang ini bisa bermanfaat bagi korban bencana gempa bumi Kabupaten Cianjur,” terang Prihasto.