DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home BERITA UTAMA

Raup Untung Budidaya Lidah Buaya Kaya Manfaat Kesehatan

18/12/2023
in BERITA UTAMA
0
Raup Untung Budidaya Lidah Buaya Kaya Manfaat Kesehatan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mendorong jajarannya menghasilkan produksi hortikultura unggul dan berdaya saing, salah satunya lidah buaya. Lidah buaya sendiri merupakan salah satu dari 15 jenis tanaman obat yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Salah satu sentra terbesar produksi nasional yaitu ada di Pontianak. Salah satu varietas unggulan nasional yang sudah terdaftar yaitu varietas Pontianak.

“Produksi lidah buaya pada 2020 berdasarkan data BPS sejumlah 16.928 ton dengan nilai provitas 184 ton per hektare. Harga lidah buaya di sentra produksi pada triwulan II tahun 2021 di tingkat petani Rp 5500 per kg dan di pasar Rp 6.250 diterima baik untuk pasar dosmestik di sejumlag kota besar maupun manca negara seperti wilayah Asia,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam webinar Raup Untung Budidaya Lidah Buaya, Jumat (20/8).

Webinar yang berlangsung secara daring ini menjelaskan bahwa pada 1980, awalnya lidah buaya masih dibudidayakan dalam skala kecil pada media pot atau pekarangan. Melihat perkembangannya di sekitar tahun 90an, petani lidah buaya sudah mulai menanam di lahan khusus untuk lidah buaya. Seiring dengan manfaat yang diperoleh, kios minuman segar dari lidah buaya sehingga semakin hari semakin berkembang.

Sehingga sekitar tahun 1992 para petani sudah mulai melakukan secara monokultur, artinya sudah budidaya di tempat yang ditentukan dan dengan beberapa teknologi yang jauh lebih baik. Penentuan lokasi yang tepat bagi tanaman ini adalah memastikan lahannya bebas dari penyakit.

“Umumnya penyakit pada tanaman lidah buaya adalah busuk lunak dan busuk pelepah daun. Pontianak merupakan lahan gambut untuk budidaya lidah buaya dengan ketinggian lahan 0-10 mdpl, memiliki PH tanah yang rendah serta suhu udaranya 34-36 derajat,” ujar Peneliti Muda BPTP Kalimantan Barat, Sution.

Sution menerangkan, penyinaran matahari juga sangat mempengaruhi pertumbuhan lidah buaya. Penyinaran yang tinggi akan membuat tanaman lidah buaya tumbuh dengan baik.

“Salah satu keberhasilan lidah buaya yang perlu disiapkan yaitu benih unggul dengan usia tanaman yang lebih dari 1 tahun. Secara fisik, benihnya harus sehat dan tidak cacat. Untuk anakan minimal 10 cm dan umurnya 1 hingga 2 bulan dengan warna pelepah hijau dan akarnya yang baik,” terang Sution.

Lebih lanjut Sution menerangkan, persiapan lahan biasanya dilakukan penebasan lahan karena lahan di pontianak merupakan lahan gambut. Pembuatan bedengan sekitar 1 meter atau menyesuaikan luas lahan. Agar lahan tidak tergenang maka dibuat saluran drainase kemudian memberikan pupuk abu.

“Setelah lahan siap, dilakukan penanaman yang pada pagi atau sore dengan jarak tanaman yaitu sekitar 80×100 cm. Lalu buat lubang tanah berukuran 5×5 cm dan tambahkan pupuk. Pupuk dasar yang biasa digunakan yaitu pupuk organik (urea dan kcl). Untuk pemeliharaannya bisa dilakukan secara sederhana semisal mencabuti gulma dan rumput sekitar,” lanjut Sution.

Lebih lanjut Sution menerangkan, ada beberapa penyakit utama lidah buaya seperti penyakit lunak yang disebabkan oleh pectobacterium dan penyakit busuk pelepah daun yang disebabkan oleh sclerotium. Selanjutnya, panen biasanya dilakukan pada umur 8 sampai 12 bulan.

“Lidah buaya yang siap panen umumnya memiliki 15 pelepah, panen biasanya dilakukan pada pagi hari, sekitar 2 sampai 3 tahun. Setelah panen pelepah lidah buaya dapat dikumpulkan dan dibersihkan serta dilakukan pengkelasan,” terang Sution.

Kiat Sukses Usaha Tani Lidah Buaya

Kelompok Tani Bentasan yang berlokasi di Pontianak Utara Kalimantan Barat dibentuk pada 2004. Beranggotakan 14 orang dan diketuai Tjhin Djie Shen memfokuskan budidaya pada tanaman lidah buaya dan papaya. Dengan lahan seluas 1 hektare ini mempunyai kurang lebih 8000 tanaman lidah buaya dapat memanen 2,5 ton per bulannya.

“Adapun biaya penyiangan dan perawatan yang dikeluarkan hingga panen sebesar Rp 4,5 juta dan laba bersih yang didapat sebesar diperkirakan Rp 7 juta perbulannya,” terang Djie Shen.

Dirinya berkisah, keberhasilan panen terletak pada tahapan penanaman dan perawatan bibit dengan melakukan pemupukan abu somel yang dicampuri abu sabut kelapa. Tak hanya memperhatikan rutinitas saja namun juga bagaimana cara pemotongan pucuk pelepah Lidah Buaya agar tumbuh dengan bagus dan tebal dengan memotong bagian ujung pada saat musim panas.

“Tak hanya itu Lidah Buaya yang dipanen juga dapat diolah dengan baik dan unik oleh Kelompoktani Bentasan seperti menjadikan olahan minuman, olahan manisan, kerupuk, dodol dan oalah lainnya. Kelompoktani Bentasan juga memanfaatkan Lendir Lidah Buaya untuk menyembuhkan luka bakar untuk mencegah infeksi.” ungkap Tjhin Djie Shen.

Sebagai informasi, manfaat lidah buaya sangatlah beragam, antara lain mengobati luka bakar, mengurangi GERD, menurunkan kadar gula darah, melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan rongga mulut, menjaga kelembaban kulit, mengurangi jerawat. Hingga mengurangi gatal dan iritasi serta mencegah keriput serta membersihkan wajah secara alami.

Previous Post

Pasok Pasar Modern, Kualitas Nenas dan Komitmen Petani Jadi Kunci Utama Kesuksesan

Next Post

Kementan Ajak Stakeholder Bantu Beli Cabai Petani

admin humas : Desy Puspitasari

admin humas : Desy Puspitasari

Next Post
Kementan Ajak Stakeholder Bantu Beli Cabai Petani

Kementan Ajak Stakeholder Bantu Beli Cabai Petani

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

Buku Angka TetapHortikulturaTahun 2024

by Hubungan Masyarakat
15/08/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Penyunting: Dyah Ismayaningrum, SE, SP Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.SE Staff Penyunting: Sulastri, S.Si., M.SE...

Read more

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

20/05/2025
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024

Berita Utama

Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional
BERITA UTAMA

Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional

by Humas Ditjen Hortikultura
09/10/2025
0

Jakarta, 7/10/2025 - Dalam rangka mempersiapkan kegiatan perbenihan hortikultura tahun 2026 mendatang, Direktorat Jenderal Hortikultura melalui Direktorat Perbenihan Hortikultura menyelenggarakan...

Read more
Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

09/10/2025
Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

02/10/2025
Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

17/09/2025
Harga Pangan Terkendali, Kementan Tuai Apresiasi Komisi IV DPR

Harga Pangan Terkendali, Kementan Tuai Apresiasi Komisi IV DPR

12/09/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • 04/10/2025 – Kegiatan P2B
  • – 01:00, 06/10/2025 – 08/10/2025 – Kunjungan Oplah
  • – 01:00, 13/10/2025 – RDP Komisi IV DPR
  • – 01:00, 18/10/2025 – Kegiatan P2B Cirebon

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi