Probolinggo (22/10) – Berlimpah, demikian kesan yang ditangkap saat rombongan Direktur Jenderal Hortikultura setiba di Pasar Bawang Merah Probolinggo, kamis. Ketua Asosiasi perbenihan Bawang Merah wilayah Jawa Timur, Muhasan, menyebutkan stok bawang merah yang hilir mudik ke pasar sentra ini tidak hanya dapat mencukupi wilayah Jatim saja, namun juga memenuhi kebutuhan luar Jatim.
“Total bawang merah yang masuk gudang mencapai 225 ton. 60 ton dari Nganjuk, 10 ton Batu Hijau, Menjung di Madura 15 ton. Probolinggo per bulan ini 40 ton dikirm ke luar bali. Yang Biru Lancor sejumlah 70 ton. Jadi total seluruhnya itu 225 ton. Bahkan dalam kondisi tidak panen gudang ini selalu mendapatkan 15 ton per hari”, ujar penangkar bawang merah yang berdomisili di Desa tegal Siwalan, Kecamatan Tegal Siwalan itu.
Dengan jumlah sebesar itu Direktur Jenderal Hortikultura Spudnik Sujono optimistis stok bawang Januari – Maret 2016 aman.
“Sehingga kami optimis dengan jumlah demikian stok bawang hingga Maret 2016 aman dan tidak perlu impor. Kami sangat mencegah impor masuk. Seperti yang terlihat rekan-rekan media, stok bawang di pasar dan gudang pembenihan cukup baik untuk konsumsi maupun periode tanam”, jelasnya.
Mengunjungi gudang pembenihan di Kabupaten ini, rombongan disuguhi dua metode pembenihan yang berbeda. Pada metode yang dikembangkan oleh Bapak Sutipan, selaku mitra BB 99 Desa Tegal Siwalan Kecamatan Siwalan, benih bawang merah dikeringkan dengan menggunakan ‘oven matahari’, di mana bawang merah dikeringkan di atas loteng rumah selama 60 hari mengandalkan suhu matahari. Bila sudah melewati masa 60 hari, baru dapat digunakan sebagai benih. Sementara metode yang dikembangkan oleh Bapak Muhasan, benih bawang diasapi bara tungku dengan lama waktu pengeringan yang sama.
Bawang merah varietas Biru Lancor yang terkenal di Probolinggo ini memiliki kekhasan tersendiri. Bawang ini unggul dalam warna, rasa dan aroma. Di saat yang sama, rombongan berdecak kagum saat disuguhkan camilan bawang merah. Bawang merah ini digoreng krispi dan dikemas dalam aneka rasa mulai dari rasa keju, original dan rasa ayam.
“Bawang merah Probolinggo ini memang enak untuk dijadikan camilan. Bila digoreng akan menjadi krispi dan rasanya sangat enak”, ujar Ina, staf Dinas Pertanian Probolinggo. (dsy)
Penulis: Desy Puspitasari (Pranata Humas)