*Rilis Kementan, 21 Juli 2020*
No. 952/R-KEMENTAN/07/20
Cianjur – Kementerian Pertanian memberikan bantuan sarana dan prasarana pasca panen berupa motor roda tiga, keranjang panen, terpal plastik dan ember pencucian sebagai program peningkatan nilai tambah bagi para petani.
Hal ini selaras dengan arahan Menteri Pertanian SYL untuk menjadikan hortikultura sebagai produk pertanian berdaya saing dan siap melaju ke pasar ekspor.
Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah penyangga kebutuhan konsumsi DKI Jakarta untuk komoditas cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, brokoli, wortel dan tanaman sayuran daun lainnya.
Ketua Kelompok Tani Mandiri, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jana Rojana mengaku senang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
“Ini merupakan stimulus bagi kami para petani hortikultura untuk lebih semangat lagi dalam berbudidaya. Bantuan ini tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok tani,” ujar Jana dalam keterangannya, Selasa ( 21/7) yang diaminkan para anggotanya.
Senada, Ketua Poktan Mekartani, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Deni Setiawan juga merasakan hal yang sama dan bersyukur karena apa yang selama ini diharapkan menjadi kenyataan. Dirinya juga berharap bantuan ini dapat digunakan dan dirawat sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan usaha tani hortikultura.
“Selama ini kami kesulitan untuk mengangkut produk kami. Terkadang produk mengalami kerusakan pada saat pengangkutan maupun proses pascapanen. Sekarang dengan adanya bantuan ini kami berharap dapat mengurangi kerusakan yang kerap terjadi,” papar Deni.
Sementara itu, Kelompok tani Hasil Bumi, Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas yang diketuai Sendi Putrama Ensi juga berharap bantuan alat yang diberikan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan anggota kelompok.
“Saya dan anggota merasa terbantu semoga bantuan ini dapat meringankan biaya transportasi dan meningkatkan pendapatan para anggotanya” terang Sendy.
Sendy menambahkan, bantuan alat pertanian di masa new normal ini dapat memotivasi produksi para petani sekaligus mobilisasi pasca panen. Dengan demikian ketersediaan produk pertanian dapat diperoleh dengan cepat. Baik itu kebutuhan bagi masyarakat Desa Cipanas maupun warga kota Jakarta.
“Semoga dengan bantuan ini kami dapat mengembangkan pemasaran seluas mungkin,” terangnya.
Dikonfirmasi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Cianjur, Mamad Nano menjelaskan bahwa dengan adanya bantuan APBN ini membantu para petani.
“Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Cianjur berkomitmen terus mengawal kegiatan ini. Kami berharap hal ini dapat terus berkembang untuk kesejahteraan petani kami,” ujarnya.
Bantuan pemerintah, lanjutnya, diharapkan dapat langsung berdampak ke petani secara luas di Kabupaten Cianjur. Bantuan yang diberikan tidak boleh sia-sia.
“Petani yang mendapatkan bantuan dapat memanfaatkan secara berkelanjutan, produksi jalan terus, Jika tidak bermanfaat, akan diambil alih oleh dinas dan diberikan kepada kelompok yang serius dan lebih membutuhkan,” tegas Nano.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Bambang Sugiharto, meminta para petani terus melakukan aktifitas usaha tani pada saat pandemi.
“Kita akan terus mendorong dan mengawal pelaksanaannya di lapangan. Kebijakan dinas selaras dengan kebijakan Ditjen Hortikultura. Kami telah menyusun SOP yang jelas dalam hal pelaksanaan pemberian bantuan. Kami berupaya mempercepat serah terima bantuan sarana pascapanen hortikultura demi hasil produksi yang berdaya saing,” terang Bambang.
Secara terpisah, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa pembangunan hortikultura ke depan dilaksanakan secara sinergis dari hulu sampai ke hilir. “Pengembangan kawasan hortikultura yang ramah lingkungan, tersertifikasi dan bernilai tambah merupakan suatu keniscayaan yang akan kami prioritaskan” pungkasnya.