Komoditas hortikultura kini mulai digandrungi oleh kalangan masyarakat petani dan kelompok tani. Pasalnya, hasil dari komoditas ini sangat menjanjikan bila dikelola secara professional.
Melihat peluang tersebut, Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) Kabupaten Mempawah mulai berbenah diri. Total areal sekitar 9,5 hektar yang dimiliki balai ini akan difokuskan untuk mempersiapkan benih – benih bermutu.
“Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Gubernur Kalimantan Barat. Bahkan beliau mengharapkan BBIH Anjongan nantinya selain sebagai penyedia benih bermutu sekaligus juga sebagai sarana pembelajaran kepada masyarakat dalam pengembangan hortikultura, sebagai agrotekno park dan edupark sekaligus penyedian benih “, kata Masudi, Kepala Balai Benih Induk Hortikultura Anjongan.
Upaya mewujudkan BBIH Anjongan menjadi sentra penyedia benih hortikultura bermutu ini didukung dengan alokasi anggaran dari APBD I.
”Untuk tahun 2018 ini dukungan APBD I Kalimantan Barat sebesar 3,7 milyar, sedangkan tahun 2019 alokasi untuk BBIH Anjongan akan ditingkatkan menjadi 7,9 milyar”, lanjut Masudi.
Sebagian besar dukungan tersebut akan diwujudkan untuk kegiatan fisik. Berbagai sarana fisik yang sedang dirancang diantaranya adalah penyiapan jalan usahatani/jalan produksi, revitalisasi embung dan saluran irigasinya, renovasi _screen house_, penataan blok pertanaman, renovasi area nursery, revitalisasi laboratorium kultur jaringan, rehab asrama untuk peserta magang dan sebagainya.
Menurut Masudi, Gubernur Kalimantan Barat menargetkan tahun 2020 nanti balai benih ini sudah dapat diresmikan untuk pengembangan agrowisata dan penyediaan benih hortikultura.
“Saat ini sedang kita lakukan penggantian pohon induk buah buahan yaitu durian, kelengkeng, jeruk, mangga, alpukat, sirsak, dan cempedak. Namun demikian kami masih sangat mengharapkan dukungan dari APBN untuk disinergikan dengan APBD yang sudah dirancang”, kata Masudi.
Permasalahan utama yang dihadapi BBIH Anjongan kini adalah terbatasnya pohon induk dan terbatasnya tenaga terampil dalam hal okulasi dan kesulitan air saat musim kemarau.
Kapasitas produksi BBIH Anjongan saat ini adalah 100 sampai 200 ribu batang. Jumlah ini masih memungkinkan untuk ditingkatkan sesuai dengan minat masyarakat nantinya baik dari sisi jumlah produksinya serta dari sisi ragam komoditasnya.
“Pada prinsipnya kami siap mendukung upaya pengembangan BBIH Anjongan sebagai sarana Agrotekno park dan edupark sepanjang fungsi utama sebagai penyedia benih hortikultura bermutu tidak ditinggalkan, fungsi utama Balai Benih adalah memproduksi benih”, jelas Sukarman, Direktur Perbenihan Hortikultura.