Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, tidak terkecuali untuk tanaman florikultura. Produk-produk florikultura Indonesia indah dan menarik, yang meliputi bunga potong, daun potong, tanaman hias pot, dan tanaman taman. Tanaman florikultura Indonesia tersebar di berbagai penjuru negeri, diantaranya Anggrek, Krisan, Mawar, Melati, Dracaena, Amaryllis, Anthurium, Anyelir, Dahlia, Hebras, Gladiol, Heliconia, Aglaonema, Diffenbachia, Cordyline, Ivy, Leatherleaf, Monstera, Philodendron, Puring, Silver Dollar, Suplir dan lain-lain. Setiap jenis tanaman florikultura memiliki daya tarik tersendiri, seperti krisan dan mawar memiliki daya tarik pada bunga, sedangkan cordyline dan leatherleaf memiliki daya tarik pada daunnya. Keindahan bunga maupun daunnya menjadikan tanaman florikultura banyak dimanfaatkan sebagai hiasan pajangan indoor maupun outdoor di beberapa tempat publik dan ceremonial.
Dalam rangka mensosialisasikan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan produk florikultura di Indonesia, diperlukan event promosi yang menampilkan berbagai jenis tanaman hias potensial di Indonesia. Kegiatan yang telah dilakukan Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian untuk mempromosikan produk florikultura adalah Florikultura Indonesia 2017 dan Tomohon International Flower Festival 2017. Kegiatan Florikultura Indonesia telah dilaksanakan pada tanggal 24 – 30 Juli di Kampus IPB Baranangsiang bekerjasama dengan Kementerian Koordinasi Perekonomian RI dan Institut Pertanian Bogor. Kegiatan ini didahului dengan pencanangan hari Florikultura Indonesia oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution pada hari Senin, 24 Juli 2017. Florikultura Indonesia
2017 resmi dibuka oleh Ibu Mufidah Yusuf Kalla pada tanggal 30 Juli 2017 di Kampus IPB Baranangsiang. Rektor IPB, Bapak Herry Suhardiyanto, pada event tersebut juga mendeklarasikan cinta florikultura Indonesia sebagai bentuk dorongan terhadap keberlanjutan dan perkembangan sektor florikultura Indonesia.
Rangkaian kegiatan Florikultura Indonesia 2017 terdiri atas Seminar, Bursa Pertanian, Bursa Kuliner, Lomba Merangkai Bunga, Lomba Fashion Show, Talkshow, dan Karnaval yang dimeriahkan oleh Pawai, Lomba Marching Band, dan Lomba Mobil Hias menggunakan bunga nusantara. Penutupan kegiatan Florikultura Indonesia 2017 secara resmi ditutup oleh Bapak Rektor IPB, Herry Suhardiyanto didampingi wakil Walikota Bogor, Bapak Ir. Usmar Hariman, dengan menekan sirene secara simbolis. Semarak penyelenggaraan Florikultura Indonesia Tahun 2017 terdapat pada gambar berikut.
Selain kegiatan Florikultura Indonesia, terdapat pula kegiatan Tomohon International Flower Festival 2017 (TIFF) yang bertujuan sebagai wadah promosi produk florikultura, pariwisata, perdagangan dan investasi bagi kota-kota dan kabupaten se-Indonesia. Kegiatan TIFF 2017 menjadi ajang promosi di Kota Tomohon sebagai Kota Bunga, sekaligus sebagai tujuan wisata lingkungan, baik eko tourism maupun agro tourism serta memperkenalkan Kota Tomohon sebagai kota tujuan utama di Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki panorama alam yang indah untuk dikunjungi. Tomohon International Flower Festival (TIFF) telah diselenggarakan sejak tahun 2008, 2010, 2012 dan tahun 2014 yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali, namun sejak tahun 2016, Pemerintah telah menetapkan TIFF sebagai program tahunan.
Kegiatan TIFF 2017 dilaksanakan pada tanggal 7 – 12 Agustus 2017 di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara yang diikuti oleh berbagai instansi baik dalam maupun luar negeri. Tema yang dipilih pada TIFF 2017 kali ini adalah “The 7 Wonders of Tomohon” (7 gunung, 7 danau, 7 air terjun). Agenda utama kegiatan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2017 adalah Parade Kendaraan Hias Bunga, Kontes Ratu Bunga Nusantara, Karnaval Kostum Bunga, Pameran Pariwisata, Perdagangan, Investasi dan Florikultura, Festival Seni dan Budaya Nusantara. Selain agenda utama tersebut, terdapat juga agenda lain yaitu Pengucapan Syukur, MURI Record Breaking The Most Nasi Jaha Bamboo Roasting, Lomba Cipta Menu, Lomba Paduan Suara antar Interdominasi Agama dan Lomba Penataan Bunga dan Lampion.
Acara TIFF 2017 berlangsung dengan sangat meriah, hal ini ditandai dengan kedatangan ± 15 ribu penonton yang terdiri dari masyarakat Sulawesi Utara ditambah wisatawan dalam dan luar negeri. Pembukaan TIFF 2017 dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Agustus 2017 di Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara. Setelah acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan parade kendaraan hias bunga (Tournament of Flower) yang diikuti oleh 31 (tiga puluh satu) mobil hias yang dihiasi jutaan kuntum bunga krisan dan produk tanaman hias lainnya. Parade ini diikuti oleh perwakilan negara sahabat, beberapa kementerian pemerintah provinsi serta kabupaten atau kota se-Indonesia, BUMN atau BUMD dan instansi atau perusahaan swasta. Kementerian Pertanian turut berperan serta dalam parade kendaraan hias bunga ini dengan menampilkan gambar ‘Burung Cendrawasih”. Di sela-sela parade kendaraan hias tampil marching band dari STPDN Tampusu dan beberapa sekolah lokal dan parade kostum-kostum cantik ala Fashion Carnival juga turut meramaikan carnaval tersebut. Arak-arakan parade dimulai dari Stadion Babe Palar Walian dan berakhir di halaman Rindam Kakaskasen. Semarak penyelenggaraan TIFF tahun
2017 terdapat pada gambar berikut.
Melalui pemasyarakatan produk florikultura pada kegiatan Florikultura Indonesia dan TIFF tahun 2017, diharapkan dapat mempromosikan potensi industri florikultura nasional, mengekspos penemuan inovasi mutakhir, membangun komunikasi antar stakeholder untuk menginisiasi kerjasama kemitraan di bidang pengembangan florikultura serta mendapatkan umpan balik dari stakeholder demi perbaikan program pembangunan industri florikultura di Indonesia.
Penulis
Henni Kristina Tarigan, SP, ME
Subdit Florikultura
Direktorat Buah dan Florikultura