Brebes (6/2) – Banjir yang melanda pada bulan Februari 2018 berdampak mendalam pada petani bawang merah di Brebes. Lima kecamatan dikepung genangan air yang bersumber dari beberapa aliran sungai sejak 12 Februari 2018 lalu. Berdasarkan keterangan beberapa petani di lokasi menyebutkan, dampak genangan air menyebabkan puso bawang merah seluas 270 ha di Kecamatan Wanasari, 175 ha di Kecamatan Jatibarang, 175 ha di Kecamatan Jatibarang, 40 ha di Kecamatan Brebes, 210 ha di Kecamatan Songgom dan 210 ha di Kecamatan Losari.
Banjir di Kecamatan Wanasari terjadi selama 3 hari sejak 12 Februari 2018 akibat jebolnya tanggul Sungai Pemali di Desa Glonggong dan Dukuh Cecek – Jagalampeni. Tanaman yang mengalami puso meliputi Desa Jagalempeni, Glonggong, Cisalam, Lengkong, Sidamulya, Wanasari, Siasem, Pebatang dan Pesantunan.
“Ada yang baru tanam kemarin lalu (terkena) banjir. Ada yang sudah 30 hari. Kalau saya ngitungnya semua bawang merah puso. Tidak ada yang bisa diselamatkan kalau bawang merah. kalau padi masih bisa”, jelas Juwari, H. Juwari, Ketua Champion Bawang Merah Indonesia
Banjir di Kecamatan Wanasari terjadi selama 3 hari sejak 12 Februari 2018 akibat jebolnya tanggul Sungai Pemali di Desa Glonggong dan Dukuh Cecek – Jagalampeni. Tanaman yang mengalami puso meliputi Desa Jagalempeni, Glonggong, Cisalam, Lengkong, Sidamulya, Wanasari, Siasem, Pebatang dan Pesantunan.
“Ada yang baru tanam kemarin lalu (terkena) banjir. Ada yang sudah 30 hari. Kalau saya ngitungnya semua bawang merah puso. Tidak ada yang bisa diselamatkan kalau bawang merah. kalau padi masih bisa”, jelas Juwari, H. Juwari, Ketua Champion Bawang Merah Indonesia
Di Kecamatan Jatibarang sendiri banjir terjadi tanggal 15 Februari 2018 akibat rusaknya tanggul Sungai Gondang dan Sungai Pemali di Desa Buaran dan Desa Kedungtukang.
Daerah berikutnya yang terdampak banjir adalah Kecamatan Brebes akibat dampak rusak tanggul Sungai Gondang di Desa Buaran Kec. Jatibarang.
Tidak hanya sampai di situ, dampak banjir berlanjut ke Kecamatan Songgom, di mana dampak banjir menggenangi 210 ha areal tanam. Di kecamatan ini genangan air terjadi pada tanggal 15 Februari 2018 akibat meluapnya Sungai Gondang dan Sungai Pemali.
Seminggu kemudian banjir terjadi di Kecamatan Losari yang menyebabkan puso 210 ha. Jebolnya tanggul Sungai Cisanggarung menggenangi 3 titik di Desa Bojongsari, Desa Babakan, Desa Kalibuntu. Kerusakan lebih parah terjadi di Desa Pangabean, Desa Prapat, Desa Kecipir akibat air menggenang sangat lama. Air sulit mengering dikarenakan daerah ini berbatasan langsung dengan air laut pantai utara.
“Yang paling besar itu Wanasari dan Losari. Losari itu daerahnya langsung berhadapan dengan laut. Daerah lain meski tidak kerna banjir namun terkena hujan terus menerus dan luapannya berdampak ke lahan bawang”, tambah Juwari.
Berdasarkan hitungan terakhir dapat disimpulkan total luasan pertanaman bawang merah yang terkena luapan air di Brebes 905 ha. Kerugian rata – rata yang dialami petani diperkirakan Rp 50 juta per ha dengan estimasi biaya produksi usia 1 – 40 hari tanaman. Dengan demikian total kerugian diperkirakan mencapai Rp 45,25 miliar.
Meskipun demikian, petani bawang merah terkenal dengan jiwa pejuangnya. Usai lahan mengering, beberapa petani di Wanasari mulai membersihkan lahannya untuk persiapan pertanaman baru.
“Ini beberapa yang punya bibit sudah menanam kembali bagi yang punya bibit. Yang tidak punya tanam kedelai”, tutupnya. (Dsy)