Uzbekistan negara yang berada di wilayah Asia Tengah memiliki keunggulan pada pengembangan komoditas kapas dan buah. Dalam rangka merevitalisasi lahan pengembangan kapasnya, Uzbekistan berniat untuk melakukan pengembangan komoditas cabai untuk pemenuhan konsumsi domestik dan ekspor ke negara terdekat. Indonesia adalah negara yang dilihat oleh Uzbekistan sebagai negara yang memiliki keunggulan dalam pengembangan cabai di wilayah Asia.
Niat Uzbekistan untuk mempelajari cabai secara komprehensif dari sektor hulu hingga hilir diwujudkan melalui kunjungan ke Indonesia pada tanggal 31 Januari s.d 8 Februari 2018. Keseriusan Uzbekistan dalam kunjungan ini diperlihatkan dengan kelengkapan unsur dalam rombongan delegasi tersebut. Delegasi dipimpin oleh Mr. Musa Yerniyazov, the Chairman of the “Jokorgi Kenes” (the highest State Legislative Body of Power), of the Republic of Uzbekistan, dengan anggota delegasi berjumlah 19 orang terdiri dari perwakilan council of farm, the Ministry of Agriculture and Water Resources, Tashkent State Agrarian University, perwakilan Gubernur dari beberapa wilayah (Ellikqala, Tahiatosh, Nukus, Tortkul, Beruniy dan Amurdaya), serta perwakilan petani.
Agenda kunjungan meliputi diskusi terkait kebijakan dan program pengembangan cabai nasional dengan instansi terkait, serta kunjungan lapang ke kelompok tani cabai, packing house serta industry olahan cabai.
Pada hari Kamis, 1 Februari 2018, Delegasi Uzbekistan melakukan perjalanan kunjungan ke Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Barat. Delegasi diterima langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat, Ir. Ida Nurhamida, M.Si, Dalam diskusi ini dijelaskan bagaimana Kab. Bandung Barat bias menjadi salah satu sentra pengembangan cabai nasional serta bentuk dukungan pemerintah daerah yang telah diberikan kepada petani untuk mensukseskan tercapainya output pengembangan cabai di Bandung Barat. Selanjutnya, kunjungan dilanjutkan menuju Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) di Lembang, Dalam kesempatan tersebut, delegasi diterima langsung oleh Kepala Balai, Dr. Catur Hermanto Herman. Dalam kesempatan tersebut, pihak Uzbekistan menyampaikan keinginannya untuk menjajaki peluang kerjasama penelitian dan pengembangan cabai dengan mengundang ahli peneliti cabai ke Uzbekistan.
Pada hari selanjutnya, Jumat, 2 Februari 2018 Delegasi Uzbeksitan melakukan kunjungan lapang ke Kelompok Tani Wangi Panggupay, Lembang dengan ketua Bapak Ulus Pirmawan yang telah dikenal sebagai salah satu petani champion di Kab. Bandung Barat dan telah berprestasi sebagai penerima penghargaan dari FAO. Dalam kunjungan ini, delegasi diberikan kesempatan untuk melihat lahan pengembangan cabai dan hortikultura lainnya yang dibudidayakan oleh pak Ulus serta melihat packing house skala petani dan sistem pascapanen serta distribusi yang dilakukan di tingkat petani.
Dalam rangka memperlihatkan perlakuan pasca panen dengan skala yang lebih besar, maka delegasi diajak berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) di kayu Ambon, Lembang. Delegasi diterima oleh Tim Widyaiswara, Bapak Ajat dan Bapak Yeyep. Delegasi melakukan diskusi terkait peran BBPP sebagai pusat pelatihan bagi petani dan petugas pertanian di Indonesia, setelah diskusi selanjutnya delegasi diberikan kesempatan untuk melihat fasilitas packing house skala besar dan modern di BBPP Lembang yang telah digunakan oleh Asosiasi Petani Sayuran Lembang, serta green house yang digunakan untuk persemaian benih tanaman hortikultura salah satunya cabai. Selain itu, rombongan juga melihat demplot percontohan yang terdapat di lingkungan Balai.
Kunjungan hari ketiga, Sabtu 3 Februari 2018, Delegasi meunju Kabupaten Garut dengan tujuan Kelompok Tani Bakom Mandiri, di Desa Barudua, Kecamatan Malangbong. Delegasi diterima oleh perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Kepala Bidang Hortikultura, Deni Herdiana, SP, MP, serta ketua Kelompok Bapak Yayat. Pertanaman cabai pada kebun dalam kondisi siap panen, sehingga delegasi Uzbekistan bisa merasakan langsung sensasi panen, memetik cabai dari tangkai pohondan langsung mencicipi cabai segar yang baru dipetik tersebut.
Setelah puas melakukan kunjungan selama beberapa hari ke dua kabupaten sentra cabai serta kesempatan melihat secara langsung pertanaman cabai dan proses pasca panen di lapangan, kunjungan dilanjutkan untuk melakukan diskusi ke kantor Direktorat Jenderal Hortikultura, pada hari Senin 5 Februari 2018. Kunjungan diterima oleh Ibu Sekditjen Hortikultura, Ir. Sri Wijayanti Yusuf, M.Agr.Sc, ditemani oleh Kepala Subdit Aneka Cabai, Dr. Ir. M. Agung Sunusi, M.Si serta perwakilan dari semua direktorat lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura. Dalam pertemuan tersebut, telah dipaparkan Visi, Misi, Kebijakan serta Program Hortikultura Nasional dan spesifik kegiatan pengembangan cabai di Indonesia. Disampaikan pula informasi terkait jenis cabai yang dikembangkan melalui dukungan pemerintah maupun swadaya. Produksi cabai yang telah dicapai, rencana pengembangan cabai jangka panjang serta dukungan kegiatan yang telah dilakukan untuk mensukseskan pengembangan cabai nasional.
Dalam kesempatan tersebut, pihak Uzbekistan menyampaikan keinginannya untuk melakukan pengembangan cabai di negaranya, dan meminta bantuan Pemerintah Indonesia untuk dapat berbagi pengetahuan dan mengirimkan expert/tenaga ahli dalam budidaya cabai (peneliti, petani/pelaku usaha). Sebagai kompensasinya, pihak Uzbekistan menawarkan kerjasama pengembangan bawang putih, hal ini terkait dengan tujuan Indonesia untuk mencapai target swasembada bawang putih di tahun 2019. Kedua belah pihak berharap kerjasama bilateral antara Uzbekistan dan Indonesia dapat dituangkan dalam kesepakatan tertulis Memorandum of Understanding (MoU). Selanjutnya, untuk melengkapi kunjungan maka delegasi diajak melihat industry pengolahan cabai (saus cabai) di salah satu Industri Swasta di wilayah Cibitung Bekasi.
Pada hari terakhir, Selasa, 6 Februari 2018, delegasi melakukan kunjungan ke Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan diskusi secara komprehensif terkait pengembangan cabai dan hortikultura lainnya, selanjutnya kunjungan diakhiri dengan lawatan ke BIOTROP.