PENGANTAR
Penelitian dan pengembangan memiliki peran strategis sebagai titik ungkit dalam pembangunan subsektor hortikultura yang modern, tangguh, dan berkelanjutan. Penelitian dan pengembangan komoditas hortikultura diharapkan mampu menyediakan invensi yang kemudian berkembang menjadi inovasi yang bermanfaat bagi para stakeholders, tidak hanya dalam bentuk public domain namun juga private domain. Proses merubah dan mengembangkan invensi menjadi inovasi merupakan tahapan yang sangat penting dalam perjalanan penelitian dan pengembangan (Litbang). Pada tahap awal, diseminasi invensi dan inovasi dalam skala terbatas adalah tanggung jawab Balai Penelitian, terutama untuk mencapai outcome yang telah disepakati. Lebih lanjut teknologi unggulan hortikultura dikaji dan dikembangkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang ada di setiap propinsi untuk menganalisis kesesuaiannya dengan agroekosistem dan kebutuhan setempat (spesifik lokasi). Disamping itu pengembangan juga dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikuktura atau Dinas teknis, serta berbagai pihak terkait lainnya. Beberapa kegiatan yang dapat mempercepat proses alih teknologi telah dilakukan seperti kerjasama, pameran, gelar teknologi, seminar, workshop/lokakarya, temu lapang, visitor plot, serta demoplot. Hal ini diharapkan dapat berpengaruh kuat pada penerimaan teknologi oleh masyarakat, petani, dan stakeholders lainnya. Sejak tahun 1984 kegiatan penelitian dan pengembangan telah banyak menghasilkan teknologi unggulan hortikultura, diantaranya yaitu: VUB Hortikultura, Budidaya Bawang Merah dengan Biji (True Shallot Seed), Pengendalian Penyakit Virus Kuning, Produksi Umbi In Vitro, Budidaya Bunga Krisan, Perbanyakan Mawar Secara Stenting, Benih Jeruk Bebas Penyakit, Indeksing penyakit Sistemik Jeruk, Penyeragaman Varietas Apokat di Lapang (Top Working), Pengendalian Hama Tanaman Jeruk dengan Saputan Batang, Perbanyakan Jeruk Secara Cepat dengan Metode Stek Langsung Sambung (Stebung), Teknik Mengendalikan Timbulnya Getah Kuning Manggis, serta Teknologi Budidaya dan Pengendalian Hama Ramah Lingkungan pada Tanaman Mangga. Namun disadari bahwa inovasi teknologi unggulan yang telah dihasilkan belum banyak dievaluasi pengembangannya. Belum banyak data yang akurat atau informasi ataupun analisis yang dilakukan terhadap seberapa jauh teknologi yang telah dikomunikasikan ke pengguna tersebut bermanfaat (sudah dikenal atau diadopsi atau diaplikasikan) oleh pengguna dan bagaimana dampak teknologi unggulan hortikultura tersebar, diadopsi dan selanjutnya bermanfaat dalam peningkatan ketahanan pangan, pendapatan dan kesejahteraan petani. Berdasarkan hal tersebut Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) bersama para penelitinya yang dibantu oleh peneliti di Balai Penelitian lingkup Puslitbang Hortikultura telah melakukan kajian untuk mengevaluasi dan menganalisis beberapa teknologi inovatif hortikultura yang sudah diadopsi oleh para pengguna. Evaluasi dan analisa lebih ditujukan untuk mengetahui secara lebih akurat dampak dan manfaatnya terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para adopter, serta pengaruhnya terhadap pembangunan subsektor hortikultura dan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjawab sebagian dari permasalahan tersebut diatas. Selanjutnya hasil evaluasi dan analisa ini
dikemas kedalam bentuk buku agar bisa diketahui oleh masyarakat secara luas.
Buku ini merupakan jawaban dari permasalahan tersebut di atas, di mana secara umum disampaikan arah dan kebijakan litbang hortikultura dalam membangunan nasional di era pasar bebas, serta bagaimana invensi hortikultura yang dihasilkan telah didiseminasikan dan telah menjadi inovasi yang berkembang dapat memenuhi preferensi konsumen. Beberapa VUB hortikultura yang sudah diadopsi oleh pengguna secara luas adalah Cabai Tanjung 2, Bawang Merah Bima Brebes, Krisan Puspita Nusantara serta beberapa VUB Krisan lainnya. Di samping itu, teknologi budidaya mangga dan teknologi benih jeruk bebas penyakit tak kalah hebatnya sudah tersebar di sentra-sentra produksi kedua komoditas tersebut. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani serta dampak terhadap pertumbuhan ekonomi juga dikemukakan secara kuantitatif dan deskriptif dalam buku ini. Dengan demikian nampak dengan nyata bagaimana peran inovasi hortikultura dalam menghela pembangunan subsektor hortikultura nasional dan lebih luas lagi mendorong pembangunan nasional.
Pedoman Pelaksanaan Penerapan Good Handling Practices (GHP) Komoditas Hortikultura
KATA PENGANTARPenanganan pascapanen sangat mempengaruhi mutu produk hasil pertanian sehingga perlu upaya untuk terus dapat mempertahankan keutuhan dan mutu hasil...
Read more