Bali (19/12) – Kementerian Pertanian bersama tim Komisi IV DPR RI melaksanakan pemantauan ketersediaan aneka cabai dan sayuran di wilayah Indonesia bagian tengah tepatnya di Pasar Badung Kota Denpasar Provinsi Bali.
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat bersama rombongan menyampaikan jaminan kepastian ketersediaan pasokan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Kami menjamin ketersediaan dan pasokan aneka cabai dan berbagai sayuran di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini hasil pantauan, kami menyatakan aman.”
Saat ini, kata Prihasto, harga aneka cabai di tingkat eceran masih sangat stabil di kisaran Rp 30 – 35 ribu. Perkiraan luas panen untuk cabai rawit di sepanjang Desember 2022 mencapai 12 – 14 ribu ha.
“Negeri kita berkah dengan banyaknya curah hujan yang merata sepanjang tahun. Khususnya untuk dataran tinggi di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat yang membuat produksi aneka cabai selalu tersedia keberlanjutan panennya,” terang Prihasto.
Dirinya menggarisbawahi, rentang November hingga Desember adalah periode yang perlu diantisipasi dikarenakan curah hujan cukup ekstrim dan tinggi. Kondisi ini menyebabkan kemampuan petik petani tidak maksimal dan ketahanan aneka cabai sedikit mudah rusak.
“Meskipun demikian, seluruh jajaran tetap kami instruksikan untuk selalu bersiaga dalam menjaga distribusi dan pasokan utamanya di daerah-daerah yang mengalami defisit atau bukan menjadi sentra penghasil. Seperti halnya PIKJ sebagai barometer pasar nasional juga kami tambahkan pasokan perhari dari mitra petani binaan Kementerian Pertanian tentunya melalui offtaker,” pungkasnya.
_Asosiasi Cabai Indonesia Dukung Penuh Ketersediaan Jelang Nataru_
Melalui sambungan telepon, Ketua Asosiasi Cabai Indonesia Tunov Mondro Atmojo turut menyampaikan hal yang sama. Petani cabai di pulau Jawa pada umumnya panen sangat melimpah utamanya di dataran dataran tinggi dan sepanjang pantai selatan Jawa Tengah.
“Ini termasuk juga beberapa daerah di Lombok Timur NTB juga masih terus melakukan pengiriman di wilayah sekitar termasuk ke Bali dan Jabodetabek. Prediksi kami andaipun ada kenaikan harga tidak mencapai 10% dari harga normal di pasaran. Saat ini ditingkat petani harga berada pada kisaran Rp 27 – 29 ribu per kg untuk pada jenis cabai ORI 212 super. Nataru selalu menjadi moment terbaik bagi petani untuk mengais berkah keuntungan yang wajar,” ujar Tunov.
Dirinya menerangkan pemerintah telah berkomitmen bersama para petani cabai dalam menjaga pasokan dan ketersediaan panenan sepanjang tahun. Tak hanya itu, bahkan telah dikelola dalam rangkaian kegiatan kawasan hingga saat perawatan hingga pasca panen. Termasuk menyiapkan jalur pemasarannya.