Direktorat Jenderal Hortikultura
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • INFORMASI PUBLIK
    • BERKALA
      • Program dan Kegiatan
      • Keuangan
      • Laporan
    • SETIAP SAAT
      • Rencana Strategis
      • Layanan Informasi Publik
      • Daftar Informasi Publik
    • SERTA MERTA
    • PORTAL PPID
    • AGENDA KEGIATAN
  • REGULASI
    • UNDANG UNDANG
    • PERATURAN PEMERINTAH
    • PERATURAN DAN SK MENTERI PERTANIAN
    • SK DIREKTUR JENDERAL
    • PERATURAN TERKAIT
    • DRAFT RANCANGAN PERATURAN
  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
  • PERJANJIAN KINERJA
    • Perjanjian Kinerja Tahun 2018 (04 Januari 2018)
    • Perjanjian Kinerja Tahun 2018 (23 Januari 2018)
  • GALERI
    • PUBLIKASI
    • FOTO
    • VIDEO
  • MEDIA SOSIAL
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • INFORMASI PUBLIK
    • BERKALA
      • Program dan Kegiatan
      • Keuangan
      • Laporan
    • SETIAP SAAT
      • Rencana Strategis
      • Layanan Informasi Publik
      • Daftar Informasi Publik
    • SERTA MERTA
    • PORTAL PPID
    • AGENDA KEGIATAN
  • REGULASI
    • UNDANG UNDANG
    • PERATURAN PEMERINTAH
    • PERATURAN DAN SK MENTERI PERTANIAN
    • SK DIREKTUR JENDERAL
    • PERATURAN TERKAIT
    • DRAFT RANCANGAN PERATURAN
  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
  • PERJANJIAN KINERJA
    • Perjanjian Kinerja Tahun 2018 (04 Januari 2018)
    • Perjanjian Kinerja Tahun 2018 (23 Januari 2018)
  • GALERI
    • PUBLIKASI
    • FOTO
    • VIDEO
  • MEDIA SOSIAL
No Result
View All Result
Direktorat Jenderal Hortikultura
No Result
View All Result

Komoditas Cabai Punya Prospek Cerah, Kuncinya Penerapan Inovasi

Humas by Humas
8 June 2020
in BERITA UTAMA
0
SHARES
39
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

*Rilis Kementan, 7 Juni 2020*
No. 633/R-KEMENTAN/06/2020

IMG-20200607-WA0100

Jakarta – Pengembangan industri komoditas hortikultura amat menjanjikan. Pasalnya, buah-buahan maupun sayuran dikonsumsi setiap hari oleh jutaan masyarakat. Salah satunya adalah cabai. Sebagai komoditas strategis hortikultura, prospek ‘si pedas’ sejatinya amat menggiurkan.

Tak hanya dijadikan bahan bumbu utama masyarakat Indonesia, cabai juga bisa dikreasikan menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi. Ini yang kemudian menjadi tantangan para petani, pelaku agrobisnis hingga agro industri.

Demikian intisari webinar bertajuk ‘Gedor Horti (Gerakan Mendorong Produksi, Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura)’ in Action, yang diselengarakan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Sabtu (6/6).

Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Retno Sri Hartati Mulyandari mengatakan bahwa produksi cabai nasional amat melimpah. Berdasar data yang dilansir Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, kebutuhan konsumsi cabai besar saja mencapai 254.670 ton per bulan dengan produksi 281.712 ton atau surplus 27.042 ton.

“Artinya stok cabai selalu mencukupi. Persoalannya sekarang adalah bagaimana mengoptimalkan pola distribusinya. Bagaimana satu daerah yang surplus, bisa menyuplai daerah yang minus dari sisi produksi,” ujar Retno.

Menurut Retno, ketika aspek distribusi bisa benar-benar optimal, maka stok dan harga terjaga stabilitasnya. Ini sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Tinggal kemudian digenjot untuk skala agrobisnis dan agro industri.

“Maka dari itu dengan keberadaan Early Warning System (EWS) yakni sistem informasi mengenai ketersediaan stok komoditas hortikultura jelas sangat membantu,” lanjut dia.

Sementara Kepala Balai Besar Penelitian Pengembangan Pascapanen, Prayudi Syamsuri mengatakan bahwa pengolahan, inovasi teknologi pasca panen cabai penting dilakukan. Tak melulu meningkatkan sektor ekonomi, tetapi juga meminimalisir nilai kehilangan hasil panen (food losses).

Prayudi lantas mengungkapkan, kehilangan pasca panen komoditas cabai sekitar 18,8 persen. Sementara untuk produksi cabai nasional sendiri mencapai 2.559.000 ton per tahun. “Artinya kehilangan potensi konsumsinya sekitar 276.000 ton pertahun,” jelas dia.

Maka dari itu, inovasi teknologi pascapanen pertanian pada cabai menjadi sebuah keniscayaan.

“Untuk cabai kita punya teknologi ozonisasi, CAS, modified atmospher storage. Untuk teknologi pengolahan cabai, ada juga minyak cabai, cabai kering, hingga cabai in brine,” sambung Prayudi.

Dia menambahkan bahwa potensi ekonomi cabai amat besar. Tak hanya buahnya, cabai memiliki banyak sekali bagian yang diolah. Mulai dari daun, batang, akar hingga biji atau cabai segar.

“Lebih dari 20 varian produk dengan nilai tambah cukup baik yang bisa diolah dari cabai. Pupuk hayati, bubuk cabai, abon cabai, pasta cabai, minyak cabai, farmasi, dan masih banyak lagi,” kata Prayudi.

Prayudi optimis bahwa prospek industri pengolahan cabai nasional bakal melejit. Maka dari itu butuh sinergi semuah pihak agar implementasi penerapan teknologi pascabudidaya semakin masif.

“Balai Besa Penelitian Pengembangan Pascapanen membuka diri bagi siapapun yang ingin belajar. Silakan datang, kami siap sharing hasil-hasil penelitian kami,” pungkasnya.

Saat mengunjungi lahan, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan bahwa fluktuasi harga cabai segar memang menjadi PR yang tiada hentinya. Utamanya saat pandemi Covid 19 di mana banyak horeka yang tidak beroperasi termasuk penerapan PSBB yang mempersulit distribusi cabai.

“Meskipun demikian, hal ini tidak akan menyurutkan semangat tanam para petani. Petani memiliki mental pejuang. Ketika harga hari ini turun, petani tetap semangat dengan keyakinan di masa depan harga akan membaik,” ujarnya.

Penyelenggaraan bimtek olahan cabai online yang menyedot perhatian hampir 1200 peserta yang menginput daftar absensi dan dengan angka tertinggi di ruang virtual sebanyak hampir 800 node ini membuktikan besarnya animo masyarakat, pengusaha, penyuluh, dan petani untuk mengembangkan bisnis cabai olahan.

“Saya kira pasarnya luas ya, tidak hanya ibu – ibu muda. Jaman sekarang orang lebih suka yang praktis. Ini prospek bisnis menjanjikan,” tambahnya.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Bambang Sugiharto selanjutnya mengatakan bahwa sisi pengembangan olahan cabai adalah salah satu perhatian Kementerian Pertanian.

“Kami siap mendampingi dari sisi bimteknya termasuk stimulan kelengkapan usahanya. Petani dapat berkomunikasi dengan dinas pertanian setempat. Poin pentingnya adalah komitmen petani untuk terus berproduksi. Jangan sampai nanti permintaan banyak, produksinya turun atau barangnya tidak ada karena petani berganti komoditas. Jadi ayo bertani karena bertani itu keren,” jelas Bambang.

Direktur Perlindungan Sri Wijayantie Yusuf juga turut mengingatkan agar petani menerapkan budidaya ramah lingkungan dengan menggunakan biopestisida agar hasil tanaman berkualitas dan aman konsumsi.

“Cabai belum bisa ekspor karena penggunaan pestisida. Maka kami arahkan petani untuk menggunakan biopestisida agar hasil tanaman berkualitas dan aman konsumsi tentunya,” ujarnya.

Previous Post

Stabilkan Harga Cabai, Kementan Minta Petani Terapkan 10 Jurus Ini

Next Post

NTP Hortikultura Tinggi, Kinerja Sektor Pertanian Diproyeksi Semakin Cerah

Next Post
NTP Hortikultura Tinggi, Kinerja Sektor Pertanian Diproyeksi Semakin Cerah

NTP Hortikultura Tinggi, Kinerja Sektor Pertanian Diproyeksi Semakin Cerah

TAUTAN SITUS

  • Kementan
  • BPS RI
  • Kemendag
  • BNN
  • PPID Hortikultura
  • Sistem Informasi Pertanian

KONTAK KAMI

Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian
Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan
Telp 021-78832048
Fax 021-7805880
e mail : hortikultura@pertanian.go.id

MEDSOS KAMI

© 2021 Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Hortikultura

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • INFORMASI PUBLIK
    • BERKALA
      • Program dan Kegiatan
      • Keuangan
      • Laporan
    • SETIAP SAAT
      • Rencana Strategis
      • Layanan Informasi Publik
      • Daftar Informasi Publik
    • SERTA MERTA
    • PORTAL PPID
    • AGENDA KEGIATAN
  • REGULASI
    • UNDANG UNDANG
    • PERATURAN PEMERINTAH
    • PERATURAN DAN SK MENTERI PERTANIAN
    • SK DIREKTUR JENDERAL
    • PERATURAN TERKAIT
    • DRAFT RANCANGAN PERATURAN
  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
  • PERJANJIAN KINERJA
    • Perjanjian Kinerja Tahun 2018 (04 Januari 2018)
    • Perjanjian Kinerja Tahun 2018 (23 Januari 2018)
  • GALERI
    • PUBLIKASI
    • FOTO
    • VIDEO
  • MEDIA SOSIAL

© 2021 Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Hortikultura